Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 02 Februari 2017

TARI PENDET - BALI

TARI PENDET - BALI 


  Tari pendet merupakan salah satu tarian selamat datang yang paling tua di Pulau Bali. Tari pendet menceritakan tetang dewi-dewi kahyangan yang turun ke Bumi. Menarikan tarian ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Hindu di Bali. Para ahli seni pertunjukan Bali, berdasarkan beberapa catatan yang ada, menyetujui bahwa tahun 1950 adalah tahun kelahiran tari Pendet. Tidak hanya saat menyambut tamu-tamu penting, dalam setiap pertunjukan tari-tarian Bali, tarian ini selalu dijadikan sebagian tarian pembuka.



Pada awalnya, Tari Pendet dipakai sebagai pelengkap upacara piodalan di pura-pura atau tempat suci keluarga, sebagai lambang rasa syukur, hormat, dan sukacita saat menyambut kehadiran para dewata yang turun dari khayangan.

Penggagas tarian ini adalah dua seniman kelahiran desa Sumertha, Denpasar, yaitu I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Keduanya menciptakan tari Pendet penyambutan dengan empat orang penari yang dipentaskan sebagai bagian dari pertunjukan kepariwisataan di sejumlah hotel yang ada di Denpasar, Bali. Dan pada tahun 1961, I Wayan Beratha mengembangkan tarian ini dan menambah jumlah penarinya menjadi lima orang, seperti yang sering ditampilkan sekarang.


Di Bali, Seni Tari tradisional di bali menjadi 2 fungsi yang berbeda yakni tari bebali dan tari balih-balihan. Perbedaan diantara keduanya yakni :
  • Tari Bebali, adalah tari yang memiliki fungsi sebagai penunjang jalnnya upacara. Jadi Tarian ini tidak wajib ada dalam sebuah upacara. Contohnya adalah : Tari Cendrawasih, Tari Belibis dan lain-lain.
  • Tari Balih-Balihan, merupakan Tari Tradisional yang memiliki fungsi sebagai hiburan atau tontonan. Tarian ini biasanya dipentaskan di sebuah acara-acara non keagamaan. Contohnya adalah Tari Janger, Joged dan lain-lain.

Tari Pendet masuk kedalam kelompok Tari mana?

Tari Pendet mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai Tari Wali dan juga Tari Balih-balihan. Karena memang Tarian Pendet sering difungsikan sebagai Tarian pengiring Upacara Keagamaan. Namun seiiring perkembangan zaman, Tarian Pendet Lebih sering lagi di pentaskan dalam Acara-acara besar yakni sebagai tari penyambutan tamu-tamu penting dalam sebuah acara. Meskipun begitu, Tarian Pendet tidak kehilangan kesakralannya dan tetap mengandung aura religius yang tinggi.




Pertunjukan Tari Pendet

Dalam pertunjukannya, Tari Pendet dimainkan oleh para penari wanita yang masing-masing membawa mangkok/bokor berisi bermacam-macam bunga sebagai properti menarinya. Pada akhir pertunjukan, penari menaburkan bunga-bunga yang mereka bawa ke arah penonton dan para tamu sebagai ucapan selamat datang. Penari tersebut menari dengan gerakan yang dinamis sesuai dengan irama musik pengiringnya. Musik pengiring dalam pertunjukan Tari Pendet ini merupakan musik Gamelan khas Bali seperti gangsa, kenyur, tungguh, kendang dan lain-lain.

Gerakan Tari Pendet

Gerakan Tari Pendet ini merupakan gerakan tari yang sangat komplit, karena gerakan tari tersebut hampir menggerakan semua bagian tubuh. Mulai dari gerakan kaki, tangan, jari, badan, leher dan gerakan ekpresif seperti gerakan mata dan mimik muka. Untuk menarikan Tari Pendet ini tentunya membutuhkan keluwesan dan kelincahan.

Kostum Tari Pendet

Dalam pertunjukannya penari menggunakan busana dan tata rias khas penari Bali. busana tersebut meliputi tapih, kemben prade, sabuk stagen, sabuk prade, selendang yang dililitkan di badan dan diletakan dipundak penari. Pada bagian kepala, rambut di ikat dengan pusung gonjer kemudian di hias dengan bunga jepun, bunga kamboja, bunga mawar dan jempaka. Selain itu penari juga dipercantik dengan berbagai aksesoris seperti gelang, kalung dan anting. Sedangkan untuk tata rias penari biasanya lebih mempertajam garis-garis muka supaya terlihat lebih jelas dan tidak lupa memakai subeng.

sumber:


Tidak ada komentar: